Sabtu, 30 Mei 2020

Bernyanyi Unisono

Bernyanyi secara Unisono kelas 7

Kita sering melihat sekelompok orang menyanyikan sebuah lagu bersama-sama dengan satu suara, itulah yang dinamakan kelompok unisono. Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan melodi suatu lagu. Partitur lagu bernyanyi unisono hanya melodi pokoknya saja. Lagu daerah yang merupakan warisan budaya dapat dinyanyikan secara unisono.

1. Menyanyikan Lagu Daerah Secara Unisono

Warisan budaya Indonesia beraneka ragam. Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan dan warisan budaya Indonesia. Warisan budaya Indonesia yang diakui dunia (UNESCO) dan dikelompokkan menjadi, warisan alam, cagar alam atau situs, dan karya tak benda, sehingga harus kita lestarikan dengan cara mempelajari dan menyanyikannya

2. Teknik Vokal

Untuk bisa menyanyi dengan baik haruslah menguasai teknik vokal dalam bernyanyi, berikut ini beberapa teknik vokal yang harus  diperhatikan dalam bernyanyi :

a. Intonasi

Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada (pitch).yang harus dijangkau dengan tepat. Intonasi merupakan salah satu latihan dasar yang penting bagi seorang penyanyi karena bunyi nada yang tepat akan menghasilkan suara jernih, nyaring, dan enak didengar. Untuk membentukintonasi yang baik, diperlukan:

Pendengaran yang baik. Pendengaran yang baik sangat membantu seseorang dalam menghasilkan nada-nada yang jernih dan pitch.

Kontrol Pernafasan.Mengontrol penerapan teknik pernafasan dilakukan terutama untuk dapat mencapai nada-nada tinggi maupun nada-nada rendah secara optimal.

Rasa Musikal.Perasaan musikal harus dikembangkan pada penyanyi agar dapat mengikuti tempo, gerak, irama, maupun mengembang nada pada saat bernyanyi.

Teknik latihan:

Lakukan bahan latihan di atas dengan tempo lambat, kemudian secara bertahap meningkat kecepatannya.

Lakukan latihan dengan teknik humming (bergumam).

Pergunakan syair yopel (tanpa makna) untuk sekedar melatih vokalisasi.

Dalam latihan sebaiknya diiringi alat musik harmonis, seperti: gitar, piano, organ, pianika, atau alat yang lain untuk melatih pendengaran dan pitch.

b. Artikulasi

Artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata yang baik dan jelas. dalam menyanyi agar pesan lagu dapat dimengerti  dan dipahami pendengar. Bentuk atau sikap mulut sewaktu menyanyi sangat mempengaruhi pembentukan nada yang dihasilkan. Artikulasi yang baik tergantung dari cara membuka mulut masing- masing penyanyi.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan artikulasi yang baik adalah sebagai berikut:

1) Sikap Badan

Sikap badan yang benar akan dapat membantu memperlancar sirkulasi udara sebagai pendorong utama terciptanya suara manusia. Sikap badan yang baik dalam bernyanyi adalah:

duduk atau berdiri dengan sikap badan selalu tegak, bahu agak ditarik ke belakang,

badan dalam keadaan tidak tegang (rileks),

bila berdiri, kaki sedikit direntangkan dengan kepala sedikit diangkat.

2) Posisi Mulut

Bentuk dan posisi organ-organ mulut waktu memproduksi suara sebaiknya sebagai berikut:

mulut dibuka selebar tiga jari vertikal,

gigi seri atas tertutup setengah bagian oleh bibir atas,

bibir bawah menekan gigi seri bawah,

aliran udara diarahkan ke langit-langit keras,

lidah jangan terlalu ditarik ke belakang untuk menghindari suara

Latihan Vokalisis

Phrasering

Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Tujuan phrasering adalah agar dapat memenggal kalimat musik lebih tepat sesuai dengan isi kalimat. Dengan demikian usaha untuk mengungkapkan suatu lagu dapat lebih mendekati kebenaran yang terkandung di dalamnyasesuai dengan pesan lagu tersebut.

d. Vibrasi

Teknik menyanyi dengan viberasi adalah bernyanyi dengan cara menggetarkan bagian pita suara melalui rongga tenggorokan. Bernyanyi dengan teknik viberasi sebenarnya bisa kita latih dengan cara menyanyikan dua notasi dengan ketinggian berbeda. Mula-mula kita nyanyikandua notasi  yang berbeda itu dengan cara legato dan tempo yang diperlambat. Contoh kita nyanyikan notasi 1 ( do ) ke 2 ( re ). Dari tempo yang lambat itu kemudian kita percepat sehingga bunyi vokal seperti ada getaran namun terdengar indah. Meskipun demikian tidak serta merta kita terapkan dengan selalu memberikan viberasi pada setiap bagian lagu. Teknik viberasi yang baik hendaknya memperhatikan bagian komposisi lagu meliputi motif, frase dan kalimat lagu.

e. Pernafasan

Organ-organ penting yang menyalurkan udara ke suara adalah paruparu. Akan tetapi tidak banyak orang yang menggunakan paruparunya dengan efisien. Dipandang dari segi kepentingan penyaluran dan peme-liharaan udara bagi tubuh manusia, belajar menyanyi itu patut diperhatikan dan dipraktikkan. Sebelum dapat menyanyi dengan baik, harus lebih dahulu belajar menggunakan udara di bawah tenggorokan. Untuk itu dalam beberapa waktu yang lama harus melakukan latihan-latihan bernafas secara khusus. Sebagai langkah awal, seseorang yang akan menyanyi dapat berdiri dengan tegak didepan sebuah cermin, dimana ia dapat melihat seluruh tubuhnya sendiri. Setelah itu me-ngeluarkan nafas sebanyakbanyaknya, kemudian menarik nafas dalam- dalam melalui hidung sehingga terasa betul-betul penuh. Setelah itu nafas ditahan sela-ma beberapa detik, secara pelan-pelan semua udara dikeluarkan melalui mulut dengan meniupkan keluar. Dibawah ini akan dijelaskan tentang beberapa cara pernafasan yang perlu diketahui dalam menyanyi.

Jenis Pernafasan

Dalam bernyanyi, pernafasan tidak hanya memegang peranan dalam menciptakan suara, tetapi juga suara yang dikehendaki dari suatu nyanyian. Pernafasan yang teratur akan menciptakan irama yangteratur pula, karena bernafas merupakan irama yang sangat alamiah dalam kehidupan manusia. Jenis pernafasan yang digunakan dalam bernyanyi adalah :

Pernafasan diafragma;

yaitu pernafasan yang dilakukan dengan cara mengambil nafas kemudian dimasukkan kedalam paru-paru sehingga terisi penuh tanpa terjepit. Ruangan akan leluasa de-ngan menegangnya sekat rongga badan atau diafragma yang bergerak kebawah.

Pernafasan dada;

yaitu pernafasan yang dilakukan dengan cara mengambil nafas sepenuhnya kemudian dimasukkan kedalam paru-paru sehingga rongga dada membusung ke depan. Kelemahan pernafasan ini adalah paru-paru cepat lelah dalam menahan udara, maka yang dihasilkan tidak stabil karena udara yang dikeluarkan kurang dapat diatur

Pernafasan perut;

yaitu pernafasan yang dilakukan dengan cara  mengambil nafas dengan mengembangkan  bagian atas paruparu, sehingga mendesak  bahu menjadi terangkat keatas. Kelemahan  pernafasan ini adalah tidak dapat tahan lama dan sikap tubuh kurang enak untuk dilihat. Dari ketiga jenis pernafasan diatas, pernafasan  diafragmalah yang paling baik digunakan pada   waktu bernyanyi.Tetapi tidak semua orang  dapat melakukannya dengan mudah, harus melalui  tahap tahap latihan yang teratur. Biasanya, yang sering dilakukan dalam bernyanyi adalah  diafragma tidak bergerak, paru-paru tidak diisi sepenuhnya dan nafasnya pendek-pendek. Oleh  karena itu diafragma dan semua pergerakan otot-otot perut dan sisi badan harus dilatih untuk  mengadakan ketegangan serta pengenduran yang sengaja dan disadari. Harus diperhatikan juga bahwa dasar untuk bernafas dengan baik adalah keseimbangan antara sikap bertegang dan sikap kendur. Untuk itu badan bersikap relaks, agar dapat menghirup udara dengan baik, seperti proses pernafasan diafrag-ma di bawah ini: Cara menghirup udara cara mengeluarkan udara

Pembawaan

Setiap lagu merupakan curahan perasaan dari penciptanya. Perasaan sedih, gembira, juga takjub ditemukan pencipta kemudian dicurahkan dan dituangkan dalam syair dan lagu. Melalui untaian kata-kata yang puitis dan ritme-ritme tertentu yang sesuai dengan gejolak perasaannya, seorang komponis mencoba untuk mewujudkan hal tersebut. Bahkan tidak jarang juga seorang komponis menyampaikan ilhamnya hanya melalui penggunaan jenis tangga nada tertentu. Penyanyi yang baik hendaknya dapat membawakan lagu sesuai dengan isi dan jiwa yang ingin ditampilkan penciptanya.Dalam membawakannya, seorang penyanyi hendaknya dapat meleburkan perasaannya ke dalam lagu yang sedang dinyanyikannya, sehingga ia bisa merasakan apa yang dirasakan pencipta dan membawakannya sesuai  dengan yang dimaksudkan penciptanya. Misalnya, apakah lagu tersebut harus dibawakan dengan lembut mendayu-dayu, mengiba, penuh amarah, rasa cinta, rasa bangga, ataukah girang. Penyanyi harus dapat berpikir dan merasakan apa yang dialami pencipta lagu tersebut agar penikmat dan pengamat seni akan terjangkiti perasaan yang dimaksud pula dan akan timbul keterpesonaan di dalam jiwanya. Keberhasilan seorang penyanyi dalam mengungkapkan isi suatu lagu tergantung pada ketepatan interprestasi atau penafsiran tentang maksud dan tujuan yang melatarbelakangi  penciptaan lagu tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar