Jumat, 08 Mei 2020

Bermain alat musik Tradisional


Memainkan Ansambel Tradisional

Gamelan jelas bukan alat musik yang asing, bahkan popularitasnya telah merambah berbagai benua dan memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik gamelan bisa dinikmati di berbagai belahan dunia.

1. Gamelan
Gamelan adalah suatu istilah untuk berbagai jenis alat musik yang dimainkan dan merupakan unsur penting musik tradisional Indonesia. Masing-masing jenis gamelan sedikit berbeda dari lainnya.

a. Alat
Seperangkat gamelan (sepangkon) terdiri atas gendang, ketuk, kenong, kempul, gong, kempyang, bonang, saron, sleten, gambang, gender, celempug, rebab, suling, siter, dan keprak. Setiap instrumen gamelan memiliki tugas sendiri-sendiri dalam sebuah pagelaran, antara lain sebagai berikut.
1) Pengatur irama menggunakan gendang.
2) Pemangku irama menggunakan ketuk, kenong, kempul, gong, dan kempyang.
3) Pengatur lagu menggunakan bonang.
4) Pemangku lagu menggunakan saron dan slentem.
5) Pengisi jiwa menggunakan gembang.
6) Pembuka menggunakan rebab.
7) Untuk memeriahkan irama dapat menggunakan suling dan siter.

Untuk meletakkan gamelan agar dapat dimainkan, diperlukan wadah atau tempat menyusun gamelan, antara lain berupa alat-alat sebagai berikut.
1) Plangkan kayu untuk menempatkan ketuk dan kenong.
2) Rancakan untuk menempatkan bonang, rebab, dan gendang.
3) Pangkon untuk meletakkan gender, saron, dan demung.
4) Grobogan untuk mengatur dan menaruh bilahan gambang.
5) Gayor untuk menggantungkan gong dan kempul.

b. Cara Memainkan
Gamelan terbuat dari bahan logam, kayu, kulit, kawat, dan bambu. Meskipun proses penciptaannya masih sederhana dan mengandalkan pekerjaan tangan (kerajinan tangan), yaitu memanfaatkan bahan yang ada di alam sekitar. Hasil karya tersebut memiliki kualitas yang dapat dibanggakan dan mengandung keunikan tersendiri, baik ditinjau dari sudut bentuk fisik maupun suara yang dihasilkan oleh instrumen gamelan tersebut. Warna suara tiap-tiap instrumen gamelan berbeda-beda, tetapi jika ditabuh berbarengan dengan nada-nada yang teratur dapat menghasilkan alunan suara yang mampu menghanyutkan hati orang yang mendengarnya. 

Menurut bentuk dan bahannya, gamelan dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis berikut.
1)  Bilah (wilahan) adalah gamelan yang berupa bilahan-bilahan logam (besi atau perunggu) dan kayu. Misalnya adalah saron, peking, demung, gender, dan gembang.
2)  Pencon (pencu) adalah gamelan yang terbuat dari logam dan berbentuk cekungan. Di bagian tengahnya dibuat menonjol untuk di tabuh atau dipukul. Misalnya gong, bonang, ketuk, dan kenong.
3) Bentuk lain yang tidak berupa bilah maupun pencon. Misalnya gendang yang terbuat dari kulit binatang, rebab, siter yang terbuat dari kawat, dan seruling yang terbuat dari bambu.
c. Notasi Gamelan

Di Jawa, seorang musisi karawitan dianggap piawai apabila mampu memainkan berbagai gending tanpa melihat notasi (hafal di luar kepala). Oleh karena itu, notasi berfungsi sebagai jembatan yang mempermudah musisi karawitan untuk menghafal gending. Seorang empu memainkan instrumen gender sambil terkantuk-kantuk dalam pertunjukan wayang kulit ternyata lebih mampu memunculkan rasa dan kesan musikal yang indah dibandingkan sarjana karawitan yang masih membaca notasi. Seorang empu telah hafal di luar kepala dalam menyajikan gending, sehingga fokus utamanya hanya pada pencapaian “rasa”. Sementara sarjana karawitan lebih disibukkan dengan urusan membaca, sehingga tidak berkonsentrasi dalam memunculkan pencapain “rasa” musikal yang ideal. Namun demikian, cara pembelajaran di kelas-kelas gamelan masih tetap menggunakan notasi kepatihan.

1) Titilaras
Tangga nada dalam bahasa Jawa secara umum disebut laras atau titi laras. Istilah “titi” dapat memiliki arti angka, tulis, tanda, notasi atau lambang. Sedangkan istilah “laras” berarti susunan nada atau tangga nada. Jadi, titilaras mempunyai arti sebagai suatu notasi tulis, huruf, angka atau lambang yang menunjuk pada ricikan tanda-tanda nada menurut suatu nada tertentu. 

Titilaras mempunyai 2 macam, yaitu ada 2 jenis titilaras yaitu sebagai berikut.
a) Laras Slendro
Laras slendro pada umumnya menghasilkan suasana bersifat riang, ringan, gembira dan terasa lebih ramai. Misalnya pada adegan peperangan, perkelahian atau baris berbaris. Namun pada gending yang menggunakan laras slendro miring justru memberikan kesan sendu, sedih atau romantis. Nada miring adalah nada laras slendro yang secara sengaja dimainkan tidak tepat pada nada-nadanya.

b) Laras Pelog
Laras pelog pada umumnya memberikan kesan gagah, agung, keramat dan sakral terutama pada permainan gendhing menggunakan laras pelog pathet nem. Hal ini dapat dijumpai pada adegan persidangan agung, kemarahan yang meluap-luap, masuknya seorang Raja ke sanggar pamelegan (tempat pemujaan), adegan yang menyatakan sakit hati atau adegan yang menyatakan dendam kesumat. Namun pada gendhing yang menggunakan laras pelog barang justru memberi kesan gembira, ringan dan semarak. Tinggi rendah nada titilaras bagi laras slendro dan pelog berbeda. Pada laras slendro tingkatan suara untuk tiap nada adalah sama, setiap satu oktaf dibagi menjadi 5 laras, tetapi pada gamelan laras pelog, tingkatan nada masing-masing bilahan tidak sama. Perbedaan antara laras slendro dan pelog dapat dilihat pada tabel berikut.

Titilaras dalam seni musik daerah biasanya sering disebut notasi, yaitu suatu tanda-tanda untuk menunjukkan tinggi rendahnya suatu nada berupa angka atau lambang lainnya. Titilaras memegang peranan yang penting dan praktis dalam seni musik karawitan, karena dengan menggunakan titilaras kita dapat mencatat, mempelajari dan menyimpannya untuk dapat dipelajari dari generasi ke generasi. Sistem notasi yang dipakai dalam gamelan Jawa adalah notasi pentatonik (menggunakan 5 buah nada) dan merupakan titilaras musik Indonesia asli. Notasinya disebut notasi kepatihan yang diciptakan oleh Raden Ngabehi Jaya Sudirga atau Wreksa Diningrat sekitar tahun 1910. Karena notasi angka ditulis di Kepatihan maka notasi tersebut diberi nama notasi angka kepatihan. 2) Nada-nada dalam Notasi Kepatihan 

Macam-macam nada dalam Notasi Kepatihan adalah sebagai berikut.
a) Penanggul yaitu nada 1 (siji) dibaca ji
b) Gulu yaitu nada 2 (loro) dibaca ro
c) Dhada yaitu nada 3 (telu) dibaca lu
d) Pelog yaitu nada 4 (papat) dibaca pat
e) Lima yaitu nada 5 (lima) dibaca mo
f) Nem yaitu nada 6 (enem) dibaca nem
g) Barang yaitu nada 7 (pitu) dibaca pi
d. Lagu Gamelan Sederhana
Perhatikan notasi pada Ladrang Sri Katon menggunakan laras slendro pathet manyura
 SOAL LATIHAN

1. Sebutkan bagian-bagian dari seperangkat gamelan!
Jawab : ……………………………………………………………………………
2. Jelaskan yang kalian ketahui tentang laras slendro!
Jawab : ……………………………………………………………………………
3. Jabarkan peranan titilaras dalam seni karawitan!
Jawab : ……………………………………………………………………………
4. Tuliskan macam-macam gong dalam gamelan!
Jawab : ……………………………………………………………………………
5. Terangkan alat musik gesek yang ada dalam karawitan!
Jawab : ……………………………………………………………………………


UJI KOMPETENSI 

I.Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar di bawah ini!
1. Musik ansambel dimainkan oleh tiga jenis alat musik atau lebih dengan alat musik yang berbeda, sehingga dalam permainannya membutuhkan ....
a. skill individual                            b. perasaan yang tajam
c. kerja sama dan kekompakan       d. kemampuan khusus terhadap berbagai alat musik
2. Gamelan yang paling populer dapat temukan di pulau ....
a. Jawa                                           b. NTT
c. NTB                                           d. Sulawesi
3. Menurut Ki Sindu Suwarno, bahwa karawitan berasal dari kata ....
a. ruwet                                          b. duwet
c. riwat                                           d. rawit
4. Di masa sekarang istilah karawitan mencakup semua jenis-jenis alat musik yang berbentuk ....
a. pelog dan slendro                       b. vokal dan instrumental
c. vokal dan pelog                          d. slendro dan instrumental
5.  Gamelan terdiri atas instrumen logam dan berbagai jenis gong yang menghasilkan nada apabila ....
a. ditabuh                                       b. dipetik
c. ditiup                                          d. digesek
6. Jumlah nada pada laras pelog adalah ....
a. sembilan                                     b. tujuh
c. lima                                            d. tiga
7. Seni tetabuhan yang dianggap paling tua dan masih bertahan hidup serta berkembang sampai saat sekarang ini adalah alat musik ....
a. gendang                                     b. gitar
c. gamelan                                     d. biola
8. Kelompok alat musik yang menggunakan getaran udara sebagai sumber bunyi dalam musik disebut ....
a. aerophones                                b. membranophones
c. idiophones                                 d. chordophones
  9. Menggunakan alat musik melodis, harmonis dan ritmis yang dimainkan secara bersamaan disebut dengan musik ansambel ....
a. campuran                                  b. idiophones
c. sejenis                                       d. chordophones
10. Untuk menempatkan bonang, rebab, dan gendang dapat menggunakan wadah yang bernama ....
a. grobogan                                   b. rancakan
c. pangkon                                    d. gayor
11. Berikut yang bukan termasuk kelompok alat musik idiophones adalah ....
a. angklung                                   b. kolintang
c. arumba                                      d. rebab
12. Pemangku irama dalam seperangkat gamelan adalah sebagai berikut, kecuali
a. ketuk                                         b. kenong
c. gendang                                    d. kempyang
13. Irama pembuka dalam seperangkatgamelan menggunakan ....
     a. rebab                                        b. saron
c. slentem                                     d. gembang
14. Untuk menempatkan ketuk dan kenong dapat menggunakan ....
a. Plangkan kayu                          b. Rancakan
c. Pangkon                                    d. Gayor
15. Penciptaan gamelan masih sederhana dan termasuk dalam kategori ....
a. perdagangan                              b. pengolahan
c. rekayasa                                    d. kerajinan
16.Jenis gamelan yang berupa bilahan-bilahan logam dan kayu dapat dijumpai pada ....
a. gong, bonang, ketuk, dan kenong      b. rebab, siter, dan seruling bambu
c. saron, peking, gender, dan gembang d. gong, bonang, dan seruling bambu
17.Seorang empu yang telah hafal di luar kepala dalam menyajikan gending,sehingga fokus utamanya hanya pada pencapaian ....
a. rasa                                            b. suara
c. laksana                                      d. bahasa
18.Laras pelog pada umumnya memberikan kesan gagah, agung, keramat dan sakral terutama pada permainan gendhing menggunakan laras pelog pathet ....
a. sanga                                         b. nem
c. manyura                                    d. barang
19. Notasi kepatihan yang diciptakan oleh .....
a. Jayeng Katon                            b. Suksma Sekaran
c. Wreksa Diningrat                     d. Danang Sudirga
20. Tembang lir-ilir pada umumnya menggunakan titilaras pelog pathet ....
a. sanga                                        b. nem
     c. manyura                                   d. Barang

1 komentar: