Menyanyikan Lagu Daerah dengan Dua Suara
Banyak orang bisa menyanyi, namun menyanyi
dengan teknik yang benar belum tentu semua orang bisa melakukannya.
Kualitas suara dan penampilan menyanyi sangat tergantung kepada teknik dalam bernyanyi. Dalam bernyanyi secara perseorangan, teknik bernyanyi ini harus dimiliki dengan baik dan kuat. Karena kualitas suara dan penampilan akan menjadi ciri khas dari penyanyi tersebut.
Kualitas suara dan penampilan menyanyi sangat tergantung kepada teknik dalam bernyanyi. Dalam bernyanyi secara perseorangan, teknik bernyanyi ini harus dimiliki dengan baik dan kuat. Karena kualitas suara dan penampilan akan menjadi ciri khas dari penyanyi tersebut.
Tak hanya menyanyi secara individu, menyanyi
secara vokal gruppun harus menggunakan teknik bernyanyi yang sama. Selain
teknik menyanyi yang baik, penampilan bernyanyi secara vokal grup juga
memerlukan kerjasama antar anggota kelompok yang baik, sehingga perpaduan suara
yang dihasilkan bisa maksimal..
A. Vokal Grup
Vokal grup
merupakan beberapa orang penyanyi yang memiliki ketinggian dan jenis suara yang
berbeda, antara lain sopran, alto, bass, tenor yang bergabung menjadi satu
kelompok yang menyanyikan lagu secara bersama. Wanita dan pria memiliki jenis
suara yang berbeda. Jenis suara laki-laki adalah bass dan tenor, sedangkan sopran
dan alto merupakan jenis suara yang umumnya dimiliki oleh manusia.
Menyanyi
secara vokal grup berbeda dengan menyanyi secara individu. Dalam vokal grup
sangat membutuhkan kerjasama yang baik antar anggota. Dalam menyanyi secara
vokal grup, penyanyi tidak bisa menampakkan rasa keindividuannya, untuk
menunjukkan suara dirinya yang paling bagus. Dalam vokal grup anggota kelompok
akan bernyanyi dalam satu suara, sehingga suara masing-masing penyanyi tidak
ada yang menonjol. Suara seorang penyanyi seolah hilang dan berpadu menjadi
satu dengan suara penyanyi yang lain. Kunci lain yang menjadi penentu
keberhasilan menyanyi secara vokal grup adalah kekompakan, rasa kerjasama,
tanggung jawab bersama, saling menghargai, tidak individualitis, santun dan
juga harus saling peduli terhadap anggota kelompok yang lainnya.
Lagu daerah
dua suara dapat dinyanyikan dalam beberapa teknik bernyanyi. Lagu daerah
tersebut akan diubah menyesuaikan teknik-teknik bernyanyi yang dipilih.
Teknik-teknik menyanyi dua suara ini akan lebih menyesuaikan dengan
perkembangan aransemen musik pada zaman sekarang dengan tidak meninggalkan
makna asli lagu tersebut.
1. Akapela
Akapela adalah salah satu teknik bernyanyi pada vokal grup yang dilakukan tanpa adanya iringan alat musik. Ciri khas dari cara menyanyi akapela adalah adanya suara manusia yang meniru suara dari alat musik, misalnya meniru suara gitar, grum, perkusi, piano dan sebagainya. Seni menyanyi akapela memiliki keunikan tersendiri dibandingkan cara menyanyi yang lainnya karena memiliki keharmonisan dan kesatuan nada-nada suara manusia yang indah.
Melalui teknik akapela lagu daerah
bisa diubah dengan dua suara atau lebih secara akapela yaitu tanpa adanya suara
alat musik tradisional yang mengiringi. Atau bisa juga salah satu anggota vokal
grup tersebut menirukan suara alat musik tradisional untuk mengiringi lagu
daerah yang dinyanyikan.
2. Nasyid
Asal kata nasyid berasal dari bahasa Arab. Nasyid berasal dari kata ansyada- yunsyidu yang memiliki arti bersenandung. Nasyid dapat dinyanyikan secara akapela atau diiringi dengan tetabuhan gendang. Lagu-lagu nasyid biasanya berisi mengenai pujian kepada Allah, kata-kata nasehat dalam kehidupan, kisah-kisah para nabi dan sahabatnya, atau hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan Islam.
Asal kata nasyid berasal dari bahasa Arab. Nasyid berasal dari kata ansyada- yunsyidu yang memiliki arti bersenandung. Nasyid dapat dinyanyikan secara akapela atau diiringi dengan tetabuhan gendang. Lagu-lagu nasyid biasanya berisi mengenai pujian kepada Allah, kata-kata nasehat dalam kehidupan, kisah-kisah para nabi dan sahabatnya, atau hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan Islam.
Lagu
daerah juga bisa dilagukan seperti pada teknik menyanyikan lagu nasyid, dengan
cara diiringi dengan tetabuhan gendang. Gendang juga merupakan salah satu alat
musik tradisional. Menyanyi dengan teknik nasyid ini juga bisa dilakukan dalam
suara dua, tiga atau lebih.
3. Paduan
Suara
Pengertian
dari paduan suara adalah bernyanyi bersama yang dilakukan oleh beberapa orang
secara serentak, sehingga didapatkan keselarasan suara yang baik dan terkontrol dalam harmonisasi
nada.
Pada
paduan suara umumnya tidak memiliki batasan jumlah suara. Namun biasanya jenis
suara yang ada dalam paduan suara adalah sopran, alto, bass dan tenor. Seain
empat suara tersebut jumlah jenis suara yangada dalm paduan suara adalah tiga,
lima, enam dan delapan.
Paduan
suara dapat bernyanyi menggunakan iringan alat musik atau tiak mengunakan alat
musik. JIka menggunakan alat musik, pengiring paduan suara dapat terdiri atas
alat musik apa saja, jumlahnya juga bervariasi. Bisa hanya berjumlah satu, dua
atau dengan iringan orkestra penuh.
Berikut
adalah pengklasifikasian paduan suara berdasarkan jumlah penyanyi di dalamnya,
adalah sebagai berikut.
a. Ensembel vokal atau kelompok vokal yang
terdiri dari 3-12 orang penyanyi.
b. Paduan suara kecil atau paduan suara kamar
yang terdiri dari 12-28 orang penyanyi.
c. Paduan suara besar yang terdiri lebih dari
28 orang penyanyi.
Berdasarkan
jenis suaranya kelompok paduan suara
dapat dikategorikan menjadi empat jenis. Perhatikanlah uraian berikut ini,
Paduan
suara campuran terdiri atas suara wanita dan suara pria. Umumnya paduan suara
ini terdiri atasu empat jenis suara yaitu sopran. alto, tenor dan bas.
b.Paduan
suara wanita
Paduan
suara yang semuanya berasal dari suara wanita. Biasanya pada paduan suara ini
memiliki jenis suara sopran dan alto yang dibagi menjadi dua macam yaitu
sopran-sopran-alto-alto. Ada bentuk lain dalam tiga suara yaitu sopran, mezzo
sopran dan alto.
c.Paduan
suara pria
Paduan
suara ini dilakukan oleh pria, yang terdiri atas
tenor-tenor-bariton-bariton-bas-bas.
d.Paduan
suara anak-anak
Paduan
suara anak yang biasanya terdiri dari dua suara yaitu sopran-alto dan juga terdiri
dari tiga suara yaitu sopran-sopran-alto.
Contoh
paduan suara dalam musik tradisional dapat dilakukan pada saat sinden bernyanyi
bersama-sama dalam iringan musik tradisional. Paduan suara dalam lagu daerah
juga dapat dilakukan tanpa iringan musik tradisional. Untuk melakukan variasi
gaya bernyanyi paduan suara lagu daerah ini dapat dibagi dalam beberapa jenis
suara.
4. Lagu
kanon
Dalam
menyanyi lagu kanon ini, anggota paduan suara ini dibagi menjadi beberapa kelompok suara. Setiap kelompok akan memulai menyanyi secara bergiliran.
Kelompok satu akan memulai lagu terlebih dahulu, ketika kelompok satu telah
memasuk baris lagu kedua kelompok dua baru mulai mengawali lagunya. Begitu
seterusnya. Walaupun dilakukan secara bersama namun lagu kanon ini masih tetap
terasa harmonisasi lagunya. Karena tidak setiap lagu dapat dicari unsur
harmonisasinya maka tidak semua lagu dapat dijadikan lagu kanon.
Kita
dapat memvariasikan lagu daerah ini dalam bentuk lagu kanon. Dimana lagu daerah
tersebut dinyanyikan secara bersahut-sahutan dan susul menyusul. Walaupun
dinyanyikan secara bersahut sahutan dan tidak serempak namun lagu daerah masih
akan terdengar harmonisasi lagunya.
B. Berlatih bernyanyi dalam vokal grup
Pada
pembelajaran di atas telah dijelaskan mengenai jenis-jenis menyanyi yang dapat
dilakukan dalam vokal grup. Berikut ini akan dijabarkan mengenai cara bernyanyi
dalam vokal grup. Simaklah penjelasan berikut ini.
1. Berlatih
lagu kanon
Lagu
dengan jenis kanon sering ditampilkan dalam kepramukaan karena lagu ini akan
memancing unsur kreativitas kelompok siswa dalam mengaransemen ulang sebuah
lagu menjadi lagu kanon.
Contoh
lagu yang dapat dinyanyikan secara kanon yaitu Anak Kambing Saya, Burung Kakak
Tua, Gelang Sipaku Gelang, Naik-naik Ke Puncak Gunung dan Naik kereta Api.
Berikut ini adalah salah satu
notasi balok lagu daerah yang dapat dinyanyikan secara kanon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar