Jumat, 29 Mei 2020

Seni lukis

Seni lukis merupakan salah satu bentuk karya seni rupa yang berwujud dua dimensi yang dalam penciptaannya mengolah unsur titik, garis, bidang, tekstur, warna, gelap-terang, dan lain-lain melalui pertimbangan estetik. Melukis merupakan kegiatan membubuhkan cat (kental maupun cair) di atas bidang yang datar. Dari pembubuhan cat tersebut diharapkan dapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. Nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki oleh pelukisnya. Seni lukis daerah sudah tentu mengandung nilai-nilai budaya daerah yang bersangkutan. Adapun karya seni lukis tradisional yang terdapat di Nusantara diantaranya lukisan kaca, lukisan di atas kain, lukisan batik, lukisan wayang beber, dan lukisan pada wayang kulit (sungging). Di Sumbawa, tradisi lukisan dari nenek moyang terdapat pada nisan berukir, lukisan pada tiang, dinding rumah, dan sebagainya.

1.Unsur-Unsur Karya Seni Lukis

Dalam membuat sebuah karya seni lukis terdapat unsur-unsur yang terkandung di dalam karya yang dibuat. Unsur dari karya seni lukis dibagi menjadi dua yaitu unsur psikis (non visual) dan unsur fisik (visual) yang dapat dijelaskan dan dijabarkan sebagai berikut.

a. Unsur psikis (non visual)

Unsur psikis adalah unsur yang muncul dari diri pelukis itu sendiri yang sifatnya tidak dapat dilihat, namun dapat dirasakan dalam lukisan tersebut. Unsur-unsur psikis yang ada pada karya seni lukis diantaranya sebagai berikut.

1)Ekspresi                                                        6)Teknik

2)Gagasan                                                        7)Pengetahuan

3)Imajinasi                                                         8)Sikap artistik

4)Pandangan hidup                                           9)Sikap estetik

5)Pengalaman                                                   10)Konsep karya seni

b.Unsur fisik (Unsur visual)

Unsur fisik adalah unsur yang dapat dilihat dan bekerja sama dengan unsur psikis dalam proses pembuatan karya seni lukis. Perihal yang termasuk dalam unsur psikis yaitu

1)Garis

2)Bentuk

3)Warna

4)Bentuk

5)Komposisi

6)Tekstur 

2.Prinsip-Prinsip Karya Seni Lukis

Prinsip karya seni lukis pada dasarnya sama dengan prinsip seni rupa. Prinsip-prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

a.Kesatuan (Unity)

Kesatuan merupakan prinsip yang utama dalam suatu karya seni yang saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi.

b.Keselarasan (Harmony)

Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.

c.Penekanan (Kontras)

Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan. Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.

d.Gradasi

Gradasi adalah penyusunan warna berdasarkan pada tingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.

e.Proporsi

Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan satu bagian dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.

f.Komposisi

Komposisi adalah suatu kegiatan menyusun unsur-unsur rupa dengan cara mengorganisasikan menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.

3.Teknik Karya Seni Lukis

Teknik karya seni lukis atau melukis merupakan cara-cara yang digunakan oleh seorang pelukis dalam membuat lukisan. Para seniman lukis menggunakan teknik yang berbeda-beda dalam menghasilkan sebuah karya seni lukis. Oleh karena itu, teknik melukis sering kali menjadi suatu ciri khas dari seorang pelukis untuk menghasilkan sebuah karya lukisan yang maksimal. Terdapat beberapa macam teknik melukis yang dapat diterapkan secara luas dalam seni lukis sehari-hari. Teknik tersebut diantaranya sebagai berikut.

a.Teknik aquarel

Teknik aquarel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan terkesan tembus pandang atau transparan. Pada teknik aquarel digunakan cat yang cenderung encer agar dihasilkan sapuan yang tipis dan ringan. Media yang digunakan dalam teknik aquarel biasanya adalah kertas lukis. Teknik aquarel umum diterapkan pada kegiatan melukis di sekolah dengan menggunakan cat air dan kertas gambar

b.Teknik plakat

Teknik plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal atau kental, sehingga hasil lukisan akan tampak pekat atau menutup seluruh medianya. Teknik plakat biasanya digunakan oleh pelukis profesional untuk menghasilkan sebuah lukisan yang bernilai ekonomi tinggi. Media yang digunakan dapat berupa kertas lukis, kanvas, dan medium lainnya

c.Teknik Spray

Teknik lukis spray adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat. Cara melukis teknik spray adalah dengan menggunakan bahan cair yang kemudian disemprotkan dengan alat sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk menghasilkan lukisan yang cenderung lebih visual. Salah satu contoh penggunaan teknik spray adalah pada pewarnaan part atau bagian kendaraan, kasing handphone, produk hias, dan lain sebagainya

d.Tenik Pointilis

Teknik pointlis merupakan teknik melukis yang cenderung menggunakan titik-titik dan perpaduan warna. Teknik pointlis biasanya dilakukan dengan cara membuat gradiasi warna pada gambar untuk mengatur gelap-terangnya gambar. Teknik pointlis bisa juga dilakukan dengan mencampurkan warna dan membuatnya hanya berupa titik-titik, sehingga hasil gambar jika diteliti akan tampak seperti titik-titik warna

e.Teknik Tempra

Teknik tempra merupakan teknik melukis dengan cara melukiskan sebuah gambar pada tembok dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah karya seni yang menyatu dengan ilmu arsitektur. Teknik-teknik melukis tempra merupakan teknik yang paling umum digunakan oleh semua pelukis. Hal ini dapat dipilih sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan alat dan bahan sebagai perlengkapan dalam melukis

f.Teknik Impasto

Teknik impasto adalah teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di atas kanvas sehingga arah goresan sangat mudah terlihat. Cat yang digunakan bisa pula tercampur di atas kanvas. Saat kering, teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jelas, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa

g.Teknik Dusel

Teknik dusel yaitu teknik penerapan warna dengan goresan yang lembut dan halus. Teknik dusel digunakan untuk mencapai kesempurnaan objek yang ditampilkan sehingga warna terkesan menyatu.

h.Teknik kolase

Teknik kolase yaitu teknik dengan cara menempelkan sesuatu baik kertas dan lainnya dengan potongan kecil-kecil pada kanvas sehingga tercipta bentuk yang dikehendaki

i.Teknik blok/plate

Teknik blok/plate yaitu penerapan warna yang dominan yang dipasang dengan rata pada bidang tertentu baik pada objek maupun latar belakang. Cara melukisnya yaitu dengan menutup objek-objek gambar menggunakan satu atau beberapa warna

4.Jenis-Jenis Seni Lukis

Berdasarkan media, bahan, dan tekniknya, seni lukis dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain sebagai berikut

a.Lukisan cat minyak (Oil painting)

Lukisan cat minyak (oil painting) adalah lukisan yang menggunakan cat berupa tepung atau pasta yang dilarutkan/dicampur dengan minyak (lijn oil). Media yang digunakan untuk melukis adalah kanvas, triplek, atau kertas. Alat yang digunakan untuk melukis adalah kuas atau pisau palet. Cat minyak yang digunakan biasanya dijual dalam bentuk kemasan (tube) salah satu pelukis Indonesia yang menggunakan cat minyak adalah Ivan Sagito

b.Lukisan cat air (Water colour)

Lukisan cat air (water colour) adalah lukisan yang menggunakan media cat air yang memiliki sifat transparant (tembus pandang)/aquarel yang dilarutkan dengan air. Media dalam membuat lukisan cat air pada umumnya  yaitu kertas putih atau kertas khusus cat air.

c.Lukisan pastel (Oil pastel)

Lukisan pastel (oil pastel) adalah lukisan yang menggunakan butiran pigmen warna yang telah dipadatkan seperti batangan kapur. Cara melukisnya dengan menggoreskan batangan ke atas permukaan kertas bertekstur atau kanvas. Lukisan ini menghasilkan jejak-jejak tekstur yang tidak rata.

d.Lukisan arang (Conte)

Lukisan arang (conte) adalah lukisan yang menggunakan arang (conte) yang dapat menghasilkan lukisan berkesan gelap terang. Pengaturan nuansa bentuk dan cahaya sangat menonjol dari lukisan ini. Lukisan arang tidak hanya berwarna hitam saja, dewasa ini banyak dipakai warna-warna yang lain seperti merah, biru, coklat, dan hijau.

e.Lukisan mozaik

Lukisan mozaik adalah lukisan yang menggunakan teknik dengan cara menempelkan pecahan kaca, porselen, nulir mineral, batu berwarna atau biji-bijian yang disusun sesuai pola gambar. Biasanya dilukiskan pada dinding, bangunan, lantai, dan langit-langit.

f.Lukisan kaca (Glass painting)

Lukisan kaca merupakan lukisan yang dibuat dengan menempelkan bagian kaca yang satu dengan kaca yang lain dengan bantuan timah. Kaca-kaca tersebut dibentuk dan ditempelkan sesuai dengan pola tertentu dengan warna-warna yang beragam. Lukisan kaca berkembang pada zaman Ghotic di Eropa dan digunakan untuk menghiasi gereja-gereja Katolik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar